Suatu ketika, seorang lelaki kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masam.  Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan  kekasih  tercintanya untuk selama- lamanya.
Atas nasihat orang di  sekitarnya, ia menemui seorang tua bijak . Mereka berkata, siapa tahu  orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa  amat cinta kepada kekasinhnya yg telah tiada itu, ia amat berharap agar  dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh  dengan cepatnya.
Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah  Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan kekasihku?”
Sang  Guru tidak berusaha untuk membalas atau menghalau perkataan, itu karena  permintaannya yang tidak masuk akal.
Dia cuma berkata, “Carilah  bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu  bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk  mengembalikan kekasihmu itu.”
mendengar hal itu, lelaki tersebut  segera berangkat mencari petunjuk sang guru.
Dalam perjalanan,  dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan  bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.
“Mungkin,  penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap lelaki itu dalam  hati.
Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah  yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”
Wajah  sang lelaki masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah,  terlihat wajah  seorang wanita yang tak kalah sedih.
Pemilik  rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”
Pemilik  rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialaminya . Ia tak hanya  kehilangan seorang jekasih, tapi juga  kedua orangtuanya, karena  kemalangan. Si lelaki berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi  terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh  membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”
Dia  memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu.  Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling  bantu-membantu untuk menjalani hidup.
Beberapa minggu berlalu,  lelaki itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia  berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi,  selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa  bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya.  Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.
hm...  ketika cinta telah berbicara, kadang kita rela melakukan apa saja..  kehilangan seorang kekasih hati, kadang membuat pikiran kita larut dalam  kesedihan dan harapan akan kembalinya kekasih itu,, hingga kadang kita  tak sadar, telah melakukan hal-hal yang tak semestinya kita  lakukan......
Labels
- Puisiku (3)
 - Cerpen (1)
 - Gerakan Mahasiswa (1)
 - Hubungi Saya (1)
 - INTERNET (1)
 - Kata Bijak Tentang Cinta (1)
 - SMS ROMANTIS (1)
 
ueLLkammm..........
UUeLLkaaaaaaaaMmmm
About Me
Diberdayakan oleh Blogger.
FezzBugghh mE
Sabtu, 10 Juli 2010
saat cinta berbicara
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar