Ketika aku merindukanmu…
Kutuliskan semua rasa yang ada
Kucoba  rangkai menjadi bait-bait puisi indah
Seadanya rasa ini, sedalamnya  hatiku
Ketika aku merindukanmu…
Tak terasa tetes airmata jatuh  di pipiku
Dikala tak sedikitpun dapat kutemui adamu
Lirih pun tak  kudengar suara manismu
Ketika aku merindukanmu…
Aku ingin  waktu berputar ke masa lalu
Saat dimana aku ada disampingmu
Ketika  dirimu belum pergi dari kehidupanku
Ketika aku merindukanmu…
Langit  yang biru pun terasa kelabu
Panas mentari tak mampu hangatkan jiwaku
Tak  ada rasa indah dalam kehidupanku
Ketika aku merindukanmu…
Berjuta  angan inginkan kembali kehadiranmu
Walau harus berjalan jauh  menjemputmu
Kurela demi bahagianya hatiku
Ketika aku  merindukanmu…
Semua langkah tanpamu terasa kaku
Tak ada tawa  terlahir serenyah bersamamu
Hidup sepenuhnya terasa pilu
Ketika  aku merindukanmu…
Ingin rasanya aku menuruti semua egoku
Raih  bahagiaku, mungkin acuhkan bahagiamu
Syukurku, ketika merindukanmu  tak ku lakukan itu
Ketika aku merindukanmu…
Kutatap langit,  kulihat engkau menatapku
Kutatap air, kuingat kenangan bersamamu
Kutatap  hidupku, begitu kosong tanpamu
Ketika aku merindukanmu…
Aku  bersedih kala teringat dia disampingmu
Begitu ingin kuhapuskan  kerinduan ini
Namun hati masih ingin mengharapkan kembalimu
Ketika  aku merindukanmu…
Berjuta tanya menyeruak dipikiranku
Adakah juga  kau rasakan kerinduan padaku
Tak terbersitkah keinginan bertemu lagi  denganku
Ketika aku merindukanmu…
Tak sedikitpun kusesali  pertemuan awal itu
Tak ada hasrat untuk memisahkanmu
Tak ada rasa  ingin membelenggu jiwamu
Ketika aku merindukanmu…
Ratusan  malam kuhabiskan menunggu
Banyak mimpi kutabur di taman hatiku
Berharap  esok kau berdiri di depan pintu hatiku
Ketika aku merindukanmu…
Terkadang  datang ragu, coba tepiskan indahmu
Terkadang kupeluk bayangmu yang  semu
Kutatap fotomu, berharap engkau melihatku
Ketika aku  merindukanmu…
Berjuta penyesalan hadir atas semua khilafku
Berandai  dapat kuperbaiki masa lalu
Seandainya dapat, kutata ulang  kehidupanku
Ketika aku merindukanmu…
Terselip tanya “adakah  kau menyesal mengenalku ?”
Terselip tanya “tak bisakah kau miliki  saja diriku ?”
Terselip tanya “begitu mudahkah hapuskan diriku dari  kehidupanmu ?”
Ketika aku merindukanmu…
Setengahnya kumerasa  malu, karna mungkin hanya aku
Di sampingmu bukan diriku, mungkinkah  dipikirmu ada diriku
Hingga dihatimu, masih bisa merindukan sosok  lemahku
Ketika aku merindukanmu…
Hanya ungkapan rasa ini yang  kumampu
Meski takkan pernah dapat menjadi obat bagiku
Sedikitnya  melepaskan sedikit rasa dari hatiku
Ketika aku merindukanmu…
Kurelakan  semua rasa sayang ini menunggu
Kubiarkan diri ini mengenang memori  masa lalu
Kuyakinkan hatiku jangan memilih tuk ragu
Ketika aku  merindukanmu…
Harapan tumbuh, serasa ku mampu sendiri dulu
Kubiarkan  hati putih tanpa debu cinta yang lain
Mencoba buktikan betapa  setianya diriku
Ketika aku merindukanmu…
Kuberikan semua rasa  sayang yang tulus untukmu
Kuhapus ingatan tentang ketaksempurnaanmu
Kuyakinkah  hati sesungguhnya kita adalah satu
Ketika aku merindukanmu…
Kusadari  betapa lemahnya diriku tanpamu
Kuteringat betapa kasarnya diriku  dulu
Betapa ingin memohon dirimu kembali padaku
Ketika aku  merindukanmu…
Kucoba merangkai semua imaji bahwa kau pun merindu
Kucoba  bermimpi kau pun memimpikan keberadaanku
Kucoba menunggu, buktikan  takdir dan inginku
Ketika aku merindukanmu…
Tak kuasa logika  atas semua rasa dalam hatiku
Tak kuasa raga atas keberadaan jiwa  lemahku
Tulus mencintaimu, dari ketidaksempurnaanmu
Ketika aku  merindukanmu…
Kupintakan dirimu sehat s’lalu hingga batas waktu
Berkhayal  kelak dapat kulihat kembali sosok indahmu
dan kudengar lagi… suara  manja dan manismu
Ketika aku merindukanmu…
Kuterpaku dengan  kata-kata cinta dan setia
Tulus dan tanpa harus dirasa oleh berdua
Hingga  sering membuatku menjadi rapuh
Ketika aku merindukanmu…
Menjadi  seperti inilah diriku
Terlihat jelas seluruh isi hati dan pikiranku
Hanya  karena aku merindukanmu…
Kurasakan putih dan tulusnya cinta
Indahnya  memberi, teguhnya rasa
Bagaimana hati mencoba setia
Ketika  aku merindukanmu…
Rindu hanyalah satu-satunya kata di hatiku


0 komentar:
Posting Komentar